Teras

Kamis, 25 April 2013



ANTARA TAPE & TEMPE

Bagimana aku bisa merasa begitu terpuruk saat aku belum memiliki kesempatan yang tepat untuk dengan bahagia mengatakan “aku berhasil”.

Bukan gagal ungkapan yang tepat saat kita tak mampu meraih apa yang kita inginkan. Hanya saja saat itu bukan waktu terbaik untuk kita. Bukan karena Dia tak memihak kita saat Dia tak memberikan apa yang kita hajatkan. Tapi apa yang ia sajikan setelahnya adalah sesuatu yang kita butuhkan, sesuatu yang pasti menjadi hal terbaik untuk kita, sesuatu yang tidak lagi diragukan manfaat serta barokahnya.
Seorang pengarung sastra pernah mengungkapkan sabuah keindahan kata, “karena yang terindah adalah rahasia”. Bagaimana bisa yang terindah adalah sebuah rahasia? Sedangkan sesuatu yang belum kita ketahui dengan pasti hanya akan membuat diri ini mati rasa jika terus menanti untuk hanya sekedar mengerti. Seseorang yang benar-benar kuingin berkata padanya “untuk jangan menyerah” pernah sekali membisikkan suatu rangkaian pembentuk kata kepadaku. “Tentu saja yang terindah adalah sebuah rahasia, karena sesunggunnya hanya Sang Pemilik Rahasialah yang tentu paling memahami keindahan di balik rahasiaNya”.
Aku tak mengerti, dan juga tak bisa memahami bagaimana Dia mampu menciptakan suatu keindahan yang benar-benar indah, jika kita mampu memahami skenarioNya yang tak bisa dipahami hanya dengan mengerti, menekuni setiap lafadz-lafadzNya yang menyimpan segala jawaban, juga mendalami isyarat-isyarat tersiratNya yang lunglai menuai seribu satu arti. Saat aku memutuskan untuk mengatakan hidup ini akan bahagia jika seperti hidupnya atau seperti hidup mereka. Atau senang sekali jika bisa memiliki seperti apa yang yang dimilikinya atau dimiliki mereka. Saat itulah aku tak bisa mengarungi makna suatu masa terbaik yang Dia bingkiskan untuk hal terbaik dalam hidupku.
Seorang pembuat tempe takkan memberi ragi sebanyak seorang pembuat tape, karena hal itu tentu akan mempengaruhi kualitas tempe buatannya. Seperti itulah Penciptamu menentukan hal terbaik dalam hidupmu. Dia takkan menghiasi jejak langkah hidupmu dengan sesuatu yang hanya akan menjadi penghambat bagimu untuk menuju sesuatu yang sebenarnya menjadi tujuan hidupmu. Bukan suatu kemewahan yang melimpah, kesenangan yang di dapat hanya dengan mengedipkan mata, atau bahkan pangkat yang berjajar, adalah  sesuatu yang mengahadiahkan sebuah kebahagiaan juga kepuasan. Tapi apabila kita mampu bersyukur atas sebutir nasi atau seteguk air, saat itulah kita merasa hidup ini indah dan tak menginginkan apa yang menjadi hak orang lain. Dan disaat seseorang lain bisa menikmati nikmat yang Tuhan titipkan kepada kita, saat itulah kita memiliki sesuatu yang melimpah.
Kini aku memahami dengan pemahaman sederhanaku. Dia telah indah merangkai kisah indah deru nafas keindahan hidupku, dengan seindah-indahnya keindahanNya.

Tidak ada komentar: